BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS »

Jumat, 08 Mei 2009

Bosan aku dengan penat, dan enyah saja kau pekat

Pagi lagi. Alarm handphone berbunyi lagi. Membangunkan saya yang masih terlelap dengan nyenyaknya. Tau apa?
Yap, saya bosan. Hidup saya seperti koran saja. Hitam putih.
Hitam, knalpot bus-bus, angkot, beserta hati yang tersakiti.
Putih, seragam saya, papan tulis yang biasa saya lihat dikelas, dan tawa canda bersama teman-teman di sekolah.
Yah..
Seperti itu saja setiap harinya. Tidak ada yang mewarnai hidup ini.
Koran saja masih punya warna.
Malam terasa hampa. Sepi. Tanpa rengkuhan angin.
Pagi terlihat seperti awal yang buruk.
Siang matahari menyengat, hanya menyisakan keringat.
Sore disaat matahari terbenam, mungkin cuma ini waktu yang paling saya kagumi. Tak ada penat. Karena teduh oleh pohon-pohon yang merunduk. Tapi kenapa cuma sebentar?
Lalu kembali ke malam hampa itu.

Semangat itu telah habis.

HAMPA

kepada sri

Sepi di luar. Sepi menekan mendesak.
Lurus kaku pohonan. Tak bergerak
Sampai ke puncak. Sepi memagut,
Tak satu kuasa melepas-renggut
Segala menanti. Menanti. Menanti.
Sepi.
Tambah ini menanti jadi mencekik
Memberat-mencekung punda
Sampai binasa segala. Belum apa-apa
Udara bertuba. Setan bertempik
Ini sepi terus ada. Dan menanti.

*puisi Chairil Anwar